Popular Post

Posted by : Hendri Kusdianto, S.Si Sunday, December 9, 2018

SEKILAS TENTANG INTERNATIONAL MATHEMATIC AND SCIENCE OLYMPIAD ( IMSO )

Keterlibatan siswa sekolah dasar pada ajang kompetisi internasional memang masih relatif baru, namun dalam beberapa kali kesempatan kompetisi yang diselenggarakan di luar negeri, tim Indonesia dengan cepat mampu menyesuaikan diri terutama dari sisi mental mereka dalam menghadapi lawan-lawannya yang umumnya secara fisik lebih besar dan utamanya dari segi kemampuan akademik patut diperhitungkan.
“Salah satu ajang olimpiade internasional untuk tingkat SD yang diselenggarakan Indonesia untuk pertama kalinya adalah International Mathematic and Science Olympiad (IMSO) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para siswa SD dalam bidang Matematika dan IPA. Termasuk, juga memberikan motivasi untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan keahlian mereka di bidang Matematika dan IPA,” kata Mudjito.
Pendidikan di bidang ilmu-ilmu dasar, seperti Matematika dan Sains/IPA tengah menjadi sorotan pada tahun-tahun terakhir ini sebab ada keyakinan bahwa tingkat penguasaan ilmu-ilmu dasar suatu bangsa merupakan salah satu modal utama bagi bangsa tersebut. Dan, juga menjadi salah satu indikator seberapa jauh kiat suatu bangsa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, pengembangan Matematika dan IPA menjadi suatu keharusan. Alasannya, dengan membekali dasar pengetahuan yang kuat terhadap Matematika dan IPA sedini mungkin akan memudahkan bagi siswa untuk mengembangkan di kemudian hari, utamanya aspek life-skills siswa dapat dikembangkan,” ujarnya
JALUR B
Olimpiade matematika telah dirintis sejak tahun 2003, pelaksanaan olimpiade diharapkan mendapat dukungan sekolah dan pemerintah sehingga dapat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran siswa di sekolah sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif dan menyenangkan.
Namun bagaimana dengan anak-anak pintar dan berpotensi yang berada di daerah dan propinsi yang jauh dari Pulau Jawa, Sumatera atau Bali, apakah kesempatan mereka tertutup untuk ikut unjuk prestasi mengharumkan nama sekolah, daerah dan bangsa?
Depdiknas memang tidak tinggal diam. Penelusuran bakat dan kemampuan siswa siswi memang sudah digali sejak dini melalui proses seleksi dari tingkat sekolah meningkat ke jenjang lebih tinggi, yakni di tingkat kota/kabupaten hingga tingkat provinsi.
Depdiknas sejak dua tahun terakhir melaksanakan program penelusuran anak-anak berprestasi di bidang matematika dan sains dengan terjun langsung ke sekolah-sekolah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan propinsi.
“Kami menyebut program ini sebagai program jalur B sehingga tidak hanya anak-anak di perkotaan saja yang bisa berkompetisi tetapi anak-anak di daerah yang mungkin saja belum beruntung dari sisi ekonomi tetapi pandai akan memperoleh peluang-peluang yang kelak bisa meningkatkan hidupnya,” katanya.
Mudjito mencontohkan mata pelajaran matematika. Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, matematika di jenjang sekolah dasar perlu mendapat perhatian khusus. Sebab, melalui proses pembelajaran yang optimal pada mata pelajaran matematika, terbukti kemampuan siswa dapat dikembangkan relatif lebih mudah pada mata pelajaran lainnya.
“Untuk mendorong kreativitas dan efektivitas kinerja sekolah agar selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan matematika, kami mencari dan menjaring bibit-bibit unggul untuk diikutsertakan pada kompetisi matematika tingkat internasional. Dan terbukti, anak-anak itu mampu meraih prestasi hingga mendapat medali emas, perak dan perunggu,” kata Mudjito.
Prestasi anak-anak di tingkat SD ini di ajang kompetisi matematika dan sains merupakan titik awal untuk pembinaan lebih lanjut di tingkat sekolah menengah pertama maupun atas. Bahkan, sampai ke perguruan tinggi. Depdiknas akan melakukan pembinaan berkesinambungan. Artinya, prestasi di tingkat SD ini akan menentukan prestasi di tingkat sekolah di atasnya, kata Mudjito.
“Guru-guru sekarang ini lebih bersemangat untuk meningkatkan kemampuannya karena memang ada tuntutan untuk itu. Kalau guru tidak menguasai matematika dan sains di atas kemampuan standar, lalu bagaimana nanti siswa bisa bersaing untuk ikut dalam olimpiade,” kata Mudjito.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © PRESTASI SEKOLAH - Design by - SD KRISTEN HIDUP BARU Jl. Ciumbuleuit no. 160 Bandung-Jawa Barat Telpon (022)2031739 -